Tuesday, 22 November 2016

Pola Pikir Seorang Founder Startup

“Startup” sudah tak asing lagi bagi kita para penggelut di bidang IT. Banyak orang menginginkan atau bermimpi menjadi seorang founder startup. Saya pun salah satunya. Untuk mewujudkan mimpi saya itu, saya banyak membaca buku bagaimana cara mendirikan startup yang benar. Tidak hanya membaca buku, saya juga mengikuti banyak event dan seminar. Salah satunya adalah 1000 Startup Digital.

Dan untuk membangun startup digital yang benar, segalanya berawal dari mindset kita. Mulai dari mengatur mindset kenapa. Kenapa ingin membangun startup? Banyak sekali yang selama ini masih salah dalam mindset kenapa tersebut. Sebuah startup bukan melulu soal uang. Harus ada suatu penyelesaian masalah dalam startup tersebut. Masalah yang dialami banyak orang. Karena startup sejatinya adalah memberikan solusi bukan tentang diri sendiri.


Setelah menemukan solusi saatnya untuk aksi. Tidak usah berpikir panjang untuk beraksi. Segera lalukan. Mungkin kita bisa beraksi seorang diri. Tapi, ada pepatah yang saya tidak tahu dari siapa “Jika kau ingin berjalan cepat maka berjalanlah sendiri, Jika kau ingin berjalan jauh maka berjalanlah bersama” – Anonymous. Untuk itu kita membutuhkan tim. Tim yang bagaimana? Yang jelas adalah yang bisa sevisi dan semisi dengan kita. Yang melengkapi kekurangan anda. Karena anda tidak bisa menjadi superman tapi anda bisa membentuk superteam.

Untuk terjun didunia startup kita diwajibkan mempunyai mental baja. Tidak kenal lelah dan tidak kenal menyerah. Bila kegagalan menghampiri kita tak perlu putus asa. Karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kembali beridiri. Dan coba lagi. Kita tidak pernah tahu rasanya tanpa coba sendiri. Apapun hasilnya nanti. Coba lagi dan coba lagi.

Jangan takut minta pendapat orang lain. Bagaimana kalau orang yang saya minta pendapat “mencuri” ide saya? Tidak perlu takut! Ide itu sangat murah, aksi yang mahal. Filter semua kritik dan saran. Karena ada kritik yang tidak memberikan efek positif, melainkan memberi efek negatif. Kita harus tuli pada kritikan negatif.

Sayangi tim kita. Karena tim kita adalah aset paling berharga dalam perusahaan. Setelah itu sayangi user kita. Berikan tempat untuk user memberikan kritik dan saran.


Seperti kata dari Bung Karno “Beri Aku 10 Pemuda, Maka Akan Kuguncang Dunia!”. Saatnya kita generasi muda bergerak! Tidak hanya diam dikamar. Berkontibusilah dalam perbaikan indonesia. Karena Pemuda Bisa!

0 comments:

Post a Comment

 
;